Sejarah Berdirinya Pusat Ma'had al-Jami'ah

0

Keberadaan IAIN Kediri sebagai salah satu kampus yang unggul dalam pengembangan ilmu-ilmu keislaman berbasis kearifan lokal, telah mempersiapkan Ma’had sebagai unit pendidikan non-formal dalam mendukung terwujudnya visi dan misi IAIN Kediri, untuk menghasilkan mahasiswa yang mempunyai:

  1. Kepribadian mulia dan kedalaman spiritual
  2. Wawasan ilmiah, global dan profesional dalam penguasaan keilmuan dan keislaman
  3. Tanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang bernafaskan Islam dan berbasis kearifan lokal
  4. Kemampuan berperan dan berdaya saing dalam dunia pendidikan, pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, keberadaan mahad di dalam perguruan tinggi Islam ini merupakan keniscayaan yang akan menjadi pilar penting dalam bangunan akademik kampus. Sehingga berbagai program kerja maupun kegiatan di mahad ini dijalankan secara integral dengan mempertimbangkan program-program yang sinergis dengan visi misi kampus IAIN Kediri.

Bersamaan dengan peresmian Pusat Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kediri pada tanggal 1 oktober 2016, “Darul Hikmah” telah didaulat sebagai nama dari mahad Al-Jami’ah IAIN Kediri ini. Secara filosofis nama tersebut terinspirasi dari Dar al-Hikmah atau Bait al-Hikmah pada masa keemasan zaman Bani Ababsiyah. Dimana sejarah mengabarkan bahwa berdirinya Bait al-Hikmah tersebut telah mengembangkan peradaban Islam dalam bidang keilmuan, melahirkan intelektual-intelektual masyhur diberbagai bidang, juga turut menunjang pembangunan diberbagai sektor.

Untuk merevitalisasi spirit dan kehebatan Darul Hikmah tersebut di era sekarang ini, Ma’had Darul Hikmah IAIN Kediri dijadikan wadah yang berfokus di bidang pemantapan akidah, spiritualitas dan akhlak mahasiswa, yang dikembangkan melalui pendalaman keilmuan dan pencapaian kompetensi di bidang Al-Qur’an, Hadits, bahasa Arab maupun Inggris yang berbasis keislaman dan kearifan lokal. Sehingga secara utuh bisa menghasilkan mahasiswa/santri yang ahlu al-din dan ahlu al-ilm.

Keilmuan bidang Al-Qur’an pada Ma’had Darul Hikmah IAIN Kediri ini dikembangkan melalui berbagai program seperti pengkajian ulumul qur’an, Tahsin al-Qiro’ah, Tarjamah dan Tahfidz al-Qur’an yang disesuaikan dengan kemampuan setiap mahasiswa. Sedangkan keilmuan di bidang hadis dikembangkan melalui program pengkajian ulumul hadits, tahfidz hadits dan tafsir hadits, yang diwajibkan bagi seluruh santri untuk menghafalkan hadis-hadis pilihan yang terkumpul dalam kitab “Al-Ahadis Al-Sharifah”. Hal ini menjadi distingsi ma’had Darul Hikmah ini dengan Ma’had Al-Jami’ah lainnya, sebagai satu-satunya Ma’had Al-Jami’ah di Indonesia yang fokus di bidang tahfidz hadits.

Kompetensi santri di bidang Al-Qur’an dan Hadis tersebut dibingkai dengan kompetensi kebahasaan. Sebagai bahasa Internasional, bahasa Arab dan bahasa Inggris wajib dikuasai santri secara aktif baik lisan maupun tulisan, agar alumni Ma’had Darul Hikmah IAIN Kediri bisa memiliki daya saing tinggi dan kesiapan mengabdi di kancah global.

Selain kompetensi akademik di bidang al-Qur’an, Hadis dan Bahasa juga dikembangkan kompetensi non-akademik pada aspek pendalaman ubudiyah, baik bersifat mahdhah maupun ghairu mahdhah. Pengembangan soft skill maupun life skill santri juga diprogramkan melalui berbagai kegiatan minat, bakat, dan layanan publik, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan keterampilan yang diperlukan santri dalam menjaga kelangsungan hidup dan pengembangan dirinya di masyarakat.

About author

No comments