SELAMAT DATANG, UPZ KAMPUS

0

Bersamaan dengan Ramadhan hari ke-21 pada Selasa 4 Mei 2021 Ma’had Al-Jami’ah Darul Hikmah IAIN Kediri menghelat ngaji maleman sekaligus penutupan pengajian Ramadhan dalam format dialog dengan mengusung tema Zakat Kekinian; Konservatif Menuju Inovatif. Tema lama namun tak lekang oleh masa ini menghadirkan narasumber yang juga berkompeten secara syar’i maupun birokrasi, 1) KH. Agus Zubadduzzaman Thoha selaku Ketua Bidang Pengelolaan dan Pengumpulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri yang juga Pengasuh PP. Al-Islah Bandar Kediri, dan 2) Dr. M. Shofiyul Huda MF,M.Ag selaku ketua Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Kediri yang juga Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Acara dilaksanakan secara offline dan online ini diikuti oleh pengelola Ma’had, mu’allim (tenaga pengajar), dan para santri. Beberapa dosen juga terlihat antusias menghadiri dan menyimak acara yang dimulai selepas Ashar.

Wakil Rektor III Dr. Wahidul Anam, M.Ag, sebagai pembuka menyampaikan bahwa zakat memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, dimana secara kuantitas orang Islam di Indonesia dengan jumlah penduduk yang didominasi muslim, meski hanya dengan 2,5 Kg per orang. BAZNAS dan LAZISNU memiliki peran potensial untuk melakukan pengelolaan, sehingga kesadaran berzakat terutama non fitrah diharapkan terus meningkat. Sebagian harta harus dikeluarkan zakatnya dengan landasan kuat secara syariat dan fiqih yang benar. Jika ada pemahaman yang kuat tentang zakat maka kesadaran untuk berzakat juga akan meningkat.

Di bagian akhir, Wakil Rektor 3 memberikan lampu hijau bagi pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di kampus IAIN Kediri yang memang memiliki potensi besar dengan jumlah mahasiswa sekitar 12.000 orang dan 500-an pegawai. Ini sekaligus sebagai tantangan akademisi merespon geliat kesadaran berzakat di tengah masyarakat, termasuk masyarakat kampus. Bahkan beliau memberikan contoh di Blitar dimana ada Madrasah Amil Zakat yakni pembekalan para pengumpul zakat (UPZ) yang berafiliasi ke Lazisnu. Mereka bukan saja membantu dalam pengumpulan dan penyaluran, akan tetapi juga memberikan edukasi tentang ketentuan zakat ini kepada masyarakat luas. UPZ kampus ini nantinya dapat saja diatur berada di bawah organ fakultas misalnya Syari’ah, atau Unit Ma’had, atau sebagai Lembaga khusus.

Nampaknya gagasan UPZ ini juga berkesesuaian dengan diajukannya rancangan Keppres oleh Baznas kepada Presiden terkait pembayaran zakat 2,5 persen oleh PNS/ASN secara potong gaji. Sebelumnya telah ada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional. Mari bersiap untuk potong 2,5% di sini (Afif-Sholih).

About author

No comments