MENCETAK PENGAJAR DAN PENGAMAL HADITS TERAMPIL

Seiring dengan dimulainya kegiatan offline kampus, Ma’had Darul Hikmah IAIN Kediri juga turut mengupayakan peningkatan layanannya, dalam hal ini ta’lim diniyyah, kegiatan pembelajaran ilmu-ilmu agama. Kali ini Ma’had menyelenggarakan workshop Kurikulum Madin Kelas Peminatan, dengan target menyiapkan silabus kurikulum kelas peminatan, yakni kelas Ulumul Quran dan Ulumul Hadits. Dua bidang pendalaman materi ini menjadi pilihan santri Ma’had al-Jami’ah melengkapi kajian ilmu agama yang regular, kajian kitab-kitab Fiqih, Tasawuf, Tafsir, dan Hadits. Mengambil tempat di aula Ma’had al-Jami’ah, workshop dilakukan selama dua hari 9-10 November 2021 yang diikuti oleh pengelola, mu’allim, dan undangan dari unsur alumni dan santri Ma’had.

Workshop menghadirkan narasumber sesuai dengan bidang keilmuannya, Dr. Ubaydi Hasbillah, MA, dari Ma’had Darussunnah Ciputat Jakarta dan Dr Abbas Sofwan, LLM, dari Ma’had IAI Tribakti Kediri. Menyampaikan materi dengan judul Mencetak Pengamal dan Pengajar Hadits Terampil, Ubaydi Hasbillah mengurai level profil pembelajar hadits era klasik hingga KKNI. Menurutnya, jika level klasik muhaddits itu terbagi atas Musnid, Muhaddits, Hâfidz, dan Amîr al-Mu’minîn fi al-Hadîts, kini profil lulusan dapat dikelompokkan menjadi Râwî-Musnid-Syaikh dengan kompetensi sebagai pengajar dan penceramah yang juga dapat meriwayatkan dan mengisnadkan hadits; lalu Muhaddits, dengan kompetensi mengkaji dan meneliti hadits; Lalu Hâfidz, menghafal dan mentashih hadits; Hâkim, mampu mentahqiq hadits; Hujjah, mampu menilai kualitas seorang dalam bidang hadits; dan Amîr al-Mu’minîn fi al-Hadîts, sebagai guru besarnya dalam ilmu Hadits.

Dalam konteks kelas terbatas dengan pendalaman ilmu Hadits, maka dapat diberikan materi-materi secara berurutan mulai pembiasaan nilai-nilai kandungan Hadits melalui living hadits di asrama; pendalaman dasar-dasar ilmu hadits; dilanjutkan dengan praktikum penyusunan hadits tematik dalam bentuk Juzû’; dan pengajian kitab hadits gabungan bandongan-sorogan melalui sama’ wa qirâ’ah ‘ala al-syaikh. Untuk living hadits dapat menggunakan kitab al-Syamâ’il al-Muhammadiyyah li al-Imâm al-Turmudzi, Musthalah Hadits dapat menggunakan kitab Bulûgh al-Umniyah Syarh al-Mandzûmah al-Baiqûniyyah atau Imdâd al-Mughîts fî Ulûm al-Hadîts, dan untuk penelitian hadits guna penyusunan Juzû’ dapat menggunakan kitab Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsat al-asânîd. Sebagai bahan penyusunan Juzû’ maka dapat digunakan kitab-kitab untuk dikaji isi haditsnya seperti Syarh al-Arba’in al-Nawâwiyyah dan Riyâdh al-Shâlihîn.

Sedangkan dalam kelas Ulum al-Quran, terdapat beberapa materi yang dapat diberikan yang terbagi atas pengantar, kaidah, dan pelengkap. Pengantar dapat diberikan terkait sejarah ulum al-Quran dan pengumpulan al-Quran, asbâb al-nuzûl, makkiyyah-madaniyyah; pada materi Kaidah diberikan manthûq-mafhûm, âmm-khash, muthlaq-muqayyad, nâsikh-mansûkh, dan semacamnya. Pada materi pelengkap dapat diberikan sejarah dan corak penafsiran, dan juga hermeneutika al-Quran. Beberapa referensi yang dapat digunakan seperti Mabâhits fî Ulûm al-Qurân, al-Itqân fî Ulûm al-Qurân, Manâhil al-‘Irfân fî Ulûm al-Qurân, dan al-tafsîr wa al-mufassirûn.

Adnia selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan, bahwa workshop ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan silabus materi kelas peminatan Ulum al-Quran dan Ulum al-Hadits yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran di Ma’had al-Jami’ah IAIN Kediri. Kelas peminatan merupakan pendalaman materi sesuai dengan pilihan santri Ma’had, di luar pembelajaran regular yang wajib diikuti oleh semua santri. Selama pendemi pembelajaran dilaksanakan secara online melalui zoom, dan kini telah berlangsung secara offline di Ma’had al-Jami’ah Darul Hikmah. Anda tertarik mengikutinya? (shol).

About author