LIBURAN MASIH CINTA AL-QURAN?

Siang ini tetiba area halaman Gedung M dan Ma’had menjadi hiruk pikuk. Terhampar parkiran motor mahasiswa layaknya sedang masa perkuliahan berlangsung. Terik matahari tak menyurutkan langkah menuju area pembelajaran yang terpusat di dua tempat, ruang kelas Gedung M dan Aula Ma’had al-Jami’ah. Sebagaimana saat kuliah reguler, beragam atribut asesories nampak dikenakan para mahasiswa, dari yang dandanan perlente hingga yang santai, mulai sepatu pantofel hingga hoody berkerah dobel. Tak ada yang mengira, di tengah atmosfir liburan, kencangnya arus hiburan, masih deras semangat belajar Baca Tulis al-Quran (BTQ), pahami tajwid, gharib, dan juga hafalan.

Lebih dari dua pekan ini, mahasiswa angkatan 2021 membanjiri kawasan timur kampus IAIN Kediri, bertempat di ruang kelas Gedung M dan aula Ma’had al-Jami’ah, sebanyak 900 an mahasiwa ikut dalam kegiatan intensif BTQ Metode Jami’aty. Mereka terbagi atas 24 kelas yang berisi 30 peserta di tiap kelasnya, diasuh 14 Ustadz-Ustadzah. Mereka akan belajar 17 hari full setiap hari mulai 31 Juli hingga 19 Agustus 2023, selama 2 jam waktu (120 menit) setiap hari. Sebanyak 20 kelas bertempat di ruang kelas Gedung M dan 8 kelas di aula Ma’had al-Jami’ah. Di luar 28 kelas ini masih tersisa 50 an mahasiswa yang belum terjadwal di pembelajaran.

Rahmatul Ummah selaku pengelola BTQ intensif Angkatan 2021 ini mengakui tingginya animo mahasiswa di luar dugaan. Maka dalam pembelajaran BTQ intensif ini nantinya akan dilakukan pola akselerasi, dimana mahasiswa yang telah memiliki kemampuan bagus, dapat menyelesaikan pembelajaran lebih cepat, dan akan diisi mahasiswa yang belum dapat kelas pembelajaran. Dengan pembelajaran intensif ini diharapkan dapat mendongkrak kelulusan mahasiswa angkatan 2021 dalam hal Baca Tulis al-Quran secara lebih cepat.

Zealandisia visabilillah salah satu peserta mengaku sangat terbantu dengan program ini. Dia yang  juga ikut pembelajaran BTQ di tahun awal masuk kuliahnya belum sampai pada tahap munaqosyah karena memang kemampuannya belum sampai tahap munaqosyah. Peserta lain yang berasal dari Sutojayan Blitar juga rela hadir di kampus di tengah liburan semesternya, demi menuntaskan kemampuan baca tulis al-Qurannya. Bukti nyata mahasiswa masih memiliki cita-cita mulia untuk mampu membaca al-Quran, bagaimana dengan kita?

About author