WORKSHOP TATAKELOLA BTQ-PIBD; KAPASITAS MENINGKAT, KUALITAS MENDEKAT

0

Senin, 25 November 2024, Ma’had al-Jami’ah menggelar Workshop Tatakelola Ma’had al-Jami’ah, menghadirkan Kyai Fathur  Rohman Mudir Ma’had al-Jami’ah UIN KH Ahmad Shiddiq (KHAS) Jember, dan sebelumnya, narasumber dari Ma’had UIN Saiber Syekh Nurjati berbagi hal yang sama tentang Baca Tulis al-Qu’ran (BTQ) dan Praktik Ibadah (PIBD).  Selain pengajar BTQ dan PIBD, workshop diikuti pengelola Ma’had al-Jami’ah selaku penyelenggara kegiatan BTQ dan PIBD bagi mahasiswa IAIN Kediri. Hadir membuka acara, Kabiro AUAK IAIN Kediri Bapak Drs. H. Achmad Heru Achadi Hari, M.Si.

Dalam sambutannya, Kabiro meyakini bahwa PTKIN ke depan akan menjadi jujugan para mahasiswa, dimana kajian praksis keagamaan seperti BTQ dan PIBD menjadi salah satu distingsi yang signifikan dibandingkan dengan Perguruan Tinggu non Keagamaan. Menurutnya, salah satu indikasi adalah peningkatan peminat madrasah baik MI, MTs, maupun MA yang cenderung naik dibandingkan dengan lembaga sekolah. Meski demikian beliau menekankan perlunya mencari terobosan dalam pembelajaran keagamaan seperti BTQ dan PIBD yang mampu memudahkan dan mempercepat pemahaman maupiun penguasaan yang tersandar, sebagaimana pembelajaran Bahasa yang dapat ditempuh secara intensif. Untuk itu perlu selalu diupayakan mencari formulasi yang tepat melalui kerjasama secara empiris berdasarkan pengalaman pembelajaran para guru di lapangan dan pengelolaan manajemen penyelenggaraan yang inovatif, untuk menghasilkan pembelajaran akseleratif.

Merespons pernyataan Kabiro AUAK, Kepala UPT Ma’had IAIN Kediri Ahmad Sholihuddin menegaskan bahwa workshop kali ini memang bertujuan menjalin sinergi dan memperkuat kolaborasi pengelola dan pengajar melalui tatakelola dan pedoman penyelenggaraan BTQ dan PIBD yang memperjelas prosedur tugas dan layanan sehingga dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi paparan narasumber KH. Fathor Rahman, tentang pentingnya mekanisme layanan yang berbasis output sehingga memperjelas langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan kegiatan, seperti pengelola, pengajar, dan juga mahasiswa selaku pengguna layanan, untuk mewujudkan alumni yang bisa mengaji dan salat dengan baik. Sebagai Mudir Ma’had UIN Kiai Haji Ahmad Shiddiq (KHAS) Jember, beliau juga banyak memaparkan pengalamannya selama mengembangkan pengelolaan berbasis mutu bagi layanan Ma’had al-Jami’ah. Kapasitas meningkat, kualitas mendekat. (shol)

About author

No comments